Rabu, 28 April 2021

SOCKET PROCESSOR

Pengertian Socket Processor

socket merupakan dudukan processor yang letaknya berada pada motherboard. Bentuknya mirip segi empat dan terdapat lubang-lubang kecil yang berfungsi untuk menancapkan kaki processor.


Definisi sederhananya adalah Socket sebagai konektor atau pengubung antara motherboard dengan prosesor.

Adapun kaki processor sendiri berbentuknya seperti matriks dua dimensi yang mana membutuhkan lubang socket yang tersusun sama persis untuk bisa tertancap dengan sempurna.

Secara umum, socket dimanfaatkan sebagai bahan perakitan komputer sehingga tidak heran apabila penggunaannya cukup luas. Namun, keberadaan socket tidak akan pernah bisa lepas dari motherboard itu sendiri.

Contoh Socket Processor dan Processornya


Fungsi Socket Processor
Tidak hanya sebagai tempat dudukan saja, socket processor masih memiliki beberapa fungsi lainnya. Berikut ini beberapa fungsi dari socket yang perlu untuk Anda ketahui agar bisa menggunakannya dengan benar.

1. Memastikan Pemasangan Chip Benar
Fungsi pertama dari socket pocessor adalah digunakan untuk memastikan pemasangan chip di dalam motherboard sudah sesuai dengan posisinya. Di dalam motherboard terdapat sirkuit yang masing-masing memiliki jalurnya tersendiri.

Oleh karena itu pemasangan processor tidak akan pernah bisa berfungsi dengan apabila sirkuitnya tidak sesuai.

2. Mencegah Kerusakan 
Fungsi kedua dari socket processor adalah untuk mencegah adanya kerusakan di unit CPU. Ketika unit dimasukkan ke dalam motherboard, bisa saja terjadi pergesekan yang dapat menimbulkan kerusakan.

Keberadaan socket akan secara otomatis membantu memberikan tingkat keamanan pada bagian unit pendingin CPU yang terkenal sensitif. 

3. Memproses Data Input dan Output
Selain kedua fungsi di atas, socket processor juga memiliki fungsi untuk memproses data yang berasal dari input dan mengeluarkannya lewat output. Akan tetapi, untuk masalah pemrosesan datanya, tingkat kecepatan dipengaruhi oleh jenis processor yang digunakan, bukan pada socketnya.


Cara Kerja Socket Processor
Setelah mengetahui pengertian socket processor, jenis, dan fungsinya, tentu yang terakhir yakni bagaimana cara kerjanya. Cara kerja dari socket baru akan bisa berjalan dengan baik apabila ditempatkan pada jenis processor yang sesuai. Misalkan saja pada processor Intel, maka jenis socket yang digunakan juga harus menggunakan segala varian dari Intel.

Pada setiap varian socket sudah dibekali dengan jumlah pin yang berbeda-beda. Biasanya, jumlah pin akan sesuai dengan namanya seperti misalnya pada socket intel LGA 1156, maka jumlah pinnya juga sebanyak 1156 buah. Nantinya, processor perlu dipasang pada posisi yang benar, yakni kaki-kakinya harus benar-benar sesuai.

Inti dari pemasangan processor memang terdapat pada bagian kaki-kakinya. Apabila tidak disesuaikan dengan kaki-kakinya, maka processor tidak akan berfungsi atau bekerja dengan baik, sedangkan secara umum, processor merupakan inti otak dari komputer. Untuk itu pastikan dulu memasangnya dengan benar dan sesuai posisi.


Cara kerjanya adalah dengan memastikan bahwa processor terpasang dengan baik sehingga tidak akan mengalami kerusakan. Sebab terkadang bisa jadi cara kerjanya tidak berfungsi karena pemasangannya tidak sesuia sirkuit.

Jenis-Jenis Socket Processor
Jenis-jenis Socket Processor Intel

    Socket 423
    Socket 423 bisa dibilang merupakan jenis yang paling pertama atau awal karena masih bisa digunakan pada komputer Pentium 4. Nama lainnya adalah Willamete dengan ukuran lebih besar dibandingkan dari socket pada umumnya. Sayangnya, keberadaan socket ini hanya mampu digunakan pada memori RAM dengan sistem RDRAM.

    Socket 478
    Processor yang kompatibel dengan socket ini:
    • Intel Celeron (Willamette)
    • Intel Celeron (Northwood)
    • Intel Pentium 4
    • Intel Pentium 4 Extreme Edition.

    Socket LGA 775
    Soket ini diperuntukan bagi desktop Central Processing Unit (CPU). Socket ini sangat berbeda dari socket generasi sebelumnya yang berupa lubang socket untuk menancapkan kaki-kaki prosesor yang jumlahnya sangat banyak.
    Socket ini tak lagi punya lubang, melainkan pin yang menonjol dengan jumlah keseluruhan 775 pin. Pin-pin tersebut adalah titik kontak sentuh dengan prosesor pada bagian bawahnya.
    Seri produk yang kompatibel dengan socket LGA 775 adalah:
    • Intel Pentium 4 (2,60 – 3,80 Ghz)
    • Intel Pentium 4 Extreme Edition (3,20 – 3,73 Ghz)
    • Intel Pentium Dual Core
    • Intel Core 2 Duo, Intel 2 Extreme, Intel 2 Quad
    • Intel Xeon
    • Intel Celeron

    Socket LGA 1156
    Biasanya digunakan pada processor menengah ke bawah atau bisa disebut (midlow).
    Pengintegrasian fitur yang terdapat pada Northbridge kedalam prosesor ini diantaranya:
    • PCI-Express 2.0 x 16 yang berfungsi untuk berkomunikasi dengan kartu grafis
    • DMI untuk berkomunikasi dengan Platform Controller Hub (PCH)
    • FDI yang terdiri dari 2x DisplayPort
    • Dua jalur untuk komunikasi dengann DDR3 SDRAM.
    • Beberapa prosesor yang bisa digunakan pada soket LGA 1156 adalah 
    • prosesor dengan code name Lynfield (i5, i7, Xeon)
    • prosesor dengan code name Clarkdale 9 (Celeron, Pentium i3 dan i5). 
    • Penggunaan soket ini memungkinkan user upgrade prosesor tanpa berganti motherboard.


    Socket LGA 1155
    Socket yang mendukung mikroprosesor Intel Sandy Bridge dan Ivy Bridge. Socket ini memiliki 1155 pin sebagai titik kontak sentuh dengan prosesor dan pin tersebut diatur dengan sistem Array 40x40 dengan bagian  tengah area kosong (24x16) dan ada 61 pin yang dihilangkan dan 2 pin yang berdampingan di tengah area, sehingga total adalah 1600 – 384 – 61 = 1.155 pin. 

    Socket LGA 1366
    Jika pada LGA 1156 disebut sebagai segmen menengah ke bawah atau mid-low, maka pada socket satu ini diperuntukkan jenis segmen kelas atas atau high-end.
    Processor-processor yang sudah support dengan jenis socket satu ini adalah Core i7, Core i7 9xx Six Core. Untuk memorinya, yang sudah didukung adalah penggunaan DDR3.

    Socket LGA 1150
    Socket ini mendukung prosesor dari keluarga Haswell dan generasi setelahnya, yaitu Broadwell. Socket ini punya 1150 pin yang digunakan untuk menghubungkan semua konektor pada prosesor ke motherboard. 
    Kelebihan socket H3 ini adalah dukungan terhadap semua jenis output video termasuk di dalamnya VGA, DVI dan HDMI.

    Jenis-jenis Socket Processor AMD

    Socket 462
    Selain disebut sebagai socket 462, socket processor satu ini juga sering disebut sebagai socket A. Sesuai dengan namanya, jumlah pin yang melekat pada socket ini adalah sebanyak 462 buah.
    Hal tersebut sebanding dengan penggunaan input atau output yang bisa didukung, yakni AMD Duron, AMD Athlon, dan AMD Sempron K7.

    Socket 754
    Sebagian besar socket yang terdapat pada processor AMD memiliki jumlah pin yang sesuai dengan namanya, tak terkecuali juga pada jenis socket satu ini.
    Golongan akses dari socket ini berada pada segmen menengah bawah atau biasa disebut low-end. Untuk processor yang sudah support pada socket ini adalah Sempron K8 dan Athlon 64 Generasi awal.

    Socket 939
    Jenis socket yang selanjutnya adalah 939 dengan jumlah pin yang sesuai namanya. Berbeda dengan keluaran socket sebelumnya yang merupakan segmen menengah ke bawah, pada socket satu ini sudah termasuk dalam golongan menengah ke atas atau mid-high.
    Untuk itu, socket ini sudah mendukung semua penggunaan processor jenis AMD atas.

    Socket AM2
    Memiliki nama yang sedikit berbeda dengan jenis-jenis lainnya, socket AM2 terdiri dari pin yang berjumlah 940 buah. Kelebihan dari socket ini adalah telah didkung oleh Dual Channel DDR2, Hypertransport 2.0, dan masih banyak lagi jenisnya.
    Apabila jenis socket sebelumnya hanya cocok pada processor kelas atas, maka kali ini bisa digunakan pada kelas ekonomi.

    Socket AM3
    Pada socket AM3 sudah kompatible digunakan untuk jenis memori Hypertransport dan DDR3. Karena penciptaannya sudah berada di era yang modern, maka tidak mengherankan apabila bisa diterapkan pada jenis processor AMD versi terbaru. Untuk komputer yang menggunakan processor lawas, tidak akan cocok menggunakan jenis socket satu ini.

    Socket AM4
    Setelah mengeluarkan jenis socket AM2 dan AM3, varian socket yang selanjutnya adalah AM4. Memori yang didukung sudah menggunakan sistem DDR4 dan bisa digunakan pada berbagai jenis processor AMD paling baru seperti misalnya seri FX, APU, dan masih banyak yang lainnya.

    Cara Mengetahui Socket Processor
    • Instal dan buka software CPU-Z
    • Pilih Tab CPU
    • Lalu lihat gambar di bawah, Di sana akan tersedia banyak tab informasi seputar detail komputer yang digunakan termasuk jenis socket.



    Untuk lebih jelasnya bisa tonton video ini:



    Selasa, 27 April 2021

    SEPUTAR ANDROID DAN PEMROGRAMAN DASARNYA

     APA ITU ANDROID?

    Android merupakan sistem operasi berupa piranti lunak yang tidak berwujud, ia berupa deretan kode program berbasis Linux yang dirancang untuk perangkat seluler seperti yang banyak kita temukan sekarang ini. Tanpa Android, maka ponsel sehebat apapun tidak akan dapat berfungsi. 

    Yang unik dari Android adalah penerapan manipulasi langsung sehingga ponsel yang ditenagai Android dapat merespon input sentuhan seperti menggesek, mencubit, mengetuk, menekan dan lain-lain. Dan karena ia merupakan kode berlisensi open source, maka pengembang aplikasi dan pabrikan dapat memperluas fungsionalitasnya ke batas-batas maksimal.

    SEJARAH

    Android pada mulanya berada di bawah naungan Android, Inc. Sebuah perusahaan yang didirikan pada tahun 2003 silam oleh Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears dan Chris White. Markas besarnya berlokasi di Palo Alto, California. Lucunya, Android pada awalnya tidak dibuat untuk ponsel, melainkan untuk kamera digital.

    Tujuan itu bergeser ketika perusahaan menyadari peluang mereka lebih besar untuk berkembang jika menyasar perangkat mobile.

    Lalu di tahun 2005, tepatnya pada tanggal 17 bulan Agustus, Google meminang Android Inc yang artinya Google juga memboyong para pendiri Android ke dalam naungan mereka. Tapi sampai di penghujung tahun 2006, Google belum melahirkan apa-apa, Android menghilang dan barulah pada 22 Oktober 2008 ponsel seluler komersil pertama berbasis Android diluncurkan dengan nama HTC Dream.

    756px-HTC_Dream_opened

    Dua tahun berselang, Google melepaskan ponsel pintar seri Nexus One yang proses pembuatannya dibantu oleh HTC. Kemudian muncullah berbagai brand dari OEM yang berbeda mulai dari Samsung, LG, Asus, Lenovo, HTC, dan lain sebagainya.

    Versi-versi Android

    Seiring berjalannnya waktu, Android pun mengalami banyak perubahan dan perbaikan. Fitur-fitur barupun ditambahkan demi memberikan performa yang lebih optimal. Pengembangan ini melahirkan beberapa versi dan nama, di antaranya:

    • 1.5 Cupcake, dirilis pada 30 April 2009
    • 1.6 Donut, 15 September 2009
    • 2.0–2.1  Eclair, 26 Oktober 2009
    • 2.2  Froyo, 20 Mei 2010
    • 2.3–2.3.2 Gingerbread, 6 Desember 2010
    • 2.3.3–2.3.7 Gingerbread, 9 Februari 2011
    • 3.1 Honeycomb, 10 Mei 2011
    • 3.2 Honeycomb, 15 Juli 2011
    • 4.0.3–4.0.4 Ice Cream Sandwich, 16 Desember 2011
    • 4.1.x Jelly Bean, 9 Juli 2012
    • 4.2.xJelly Bean, 13 November 2012
    • 4.3.x Jelly Bean, 24 Juli 2013
    • 5.0 Lollipop, 15 Oktober 2014
    • 6.0 Marshmallow 29 Mei 2015
    • Android 7.0 Nougat Juni 2016
    • Android 8.0 Oreo Agustus 2017
    • Android 9.0: Pie Agustus 2018
    • Android 10 13 Maret 2019, Alih-alih menggunakan nama makanan penutup, ini merupakan pertama kalinya Google tak menggunakan nama sesuai urutan alfabet.
    • Android 11 2020

    Pemrograman Android
    Instal Android Studio 

    1.       Download Android Studio di https://developer.android.com/studio



     

    2.       Jalankan installer android studio



     

    3.       Klik next untuk melanjutkan proses



    4.       Sesuaikan komponen tambahan yang dipilih seperti pada gambar di bawah ini, lalu klik next

     

    5.       Selanjutnya, pilih lokasi untuk install Android Studio



    6.       Klik Install



     

    7.       Jika sudah selesai install Android Studio, Sekarang install SDK Android Studio, Sebelum menginstall SDK Android Studio, pastikan perangkat Anda terhubung ke internet. Sebab akan ada proses download untuk komponen-komponen SDK Android Studio.

    8.       Buka aplikasi Android Studio yang telah diinstall



    9.       Klik Next untuk melanjutkan ke proses instalasi.



     

    10.   Selanjutnya, pilih tipe instalasi. Klik Next untuk melanjutkan instalasi, di tutorial ini memilih custom.



     

    11.   Kemudian, pilih tema untuk tampilan di dashboard Android Studio. Lalu klik Next untuk melanjutkan.



     

    12.   Kemudian klik Next untuk melanjutkan instalasi.



     

    13.   Selanjutnya, tentukan RAM. Sebaiknya gunakan RAM minimal 4GB agar tidak memperlambat proses running Emulator ketika menjalankan aplikasi yang telah Anda buat. Klik Next untuk melanjutkan instalasi.



     

    14.   Klik Finish untuk memulai proses download dan installasi SDK



     

    15.   Setelah proses download dan install selesai, akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini.


    Membuat aplikasi counter mobile

    -        Source code res/values/strings.xml

    <resources>
        <string
    name="app_name">Hello Toast</string>
        <string
    name="reset">Reset</string>
        <string
    name="_0">0</string>
        <string
    name="count">Count</string>
        <string
    name="toast">Toast</string>
    </resources>

     

    -        Source code res/values/dimens.xml

    <?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>
    <resources>
        <dimen
    name="activity_horizontal_margin">16dp</dimen>
        <dimen
    name="activity_vertical_margin">16dp</dimen>
        <dimen
    name="count_text_size">160sp</dimen>
    </resources>

     

    -        Souce code res/values/colors.xml

    <?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>
    <resources>
        <color
    name="purple_200">#FFBB86FC</color>
        <color
    name="purple_500">#FF6200EE</color>
        <color
    name="purple_700">#FF3700B3</color>
        <color
    name="teal_200">#FF03DAC5</color>
        <color
    name="teal_700">#FF018786</color>
        <color
    name="ColorPrimary">#0cff1e</color>
        <color
    name="black">#FF000000</color>
        <color
    name="white">#FFFFFFFF</color>
        <color
    name="myBackgroundColor">#ff9d89</color>

    </resources>

     

    -          Source code res/layout/activity_main.xml

    <?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>
    <LinearLayout
    xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"
       
    xmlns:app="http://schemas.android.com/apk/res-auto"
       
    xmlns:tools="http://schemas.android.com/tools"
       
    android:layout_width="match_parent"
       
    android:layout_height="match_parent"
       
    android:orientation="vertical"
       
    android:paddingLeft="@dimen/activity_horizontal_margin"
       
    android:paddingTop="@dimen/activity_vertical_margin"
       
    android:paddingRight="@dimen/activity_horizontal_margin"
       
    android:paddingBottom="@dimen/activity_vertical_margin"
       
    tools:context=".MainActivity">

        <TextView
           
    android:id="@+id/show_count"
           
    android:layout_width="match_parent"
           
    android:layout_height="wrap_content"
           
    android:layout_weight="4"
           
    android:background="@color/myBackgroundColor"
           
    android:gravity="center"
           
    android:text="@string/_0"
           
    android:textColor="@color/ColorPrimary"
           
    android:textSize="@dimen/count_text_size"
           
    android:textStyle="bold" />

        <Button
           
    android:id="@+id/button_count"
           
    android:layout_width="match_parent"
           
    android:layout_height="wrap_content"
           
    android:layout_weight="2"
           
    android:gravity="center"
           
    android:text="@string/count"
           
    android:textStyle="bold"
           
    android:onClick="countUp" />

        <Button
           
    android:id="@+id/button_reset"
           
    android:layout_width="match_parent"
           
    android:layout_height="wrap_content"
           
    android:layout_weight="2"
           
    android:onClick="reset"
           
    android:text="@string/reset"
           
    app:backgroundTint="#bd1f24" />

        <Button
           
    android:id="@+id/button_toast"
           
    android:layout_width="match_parent"
           
    android:layout_height="wrap_content"
           
    android:layout_weight="2"
           
    android:onClick="showToast"
           
    android:text="@string/toast"
           
    app:backgroundTint="#744ebd" />
    </LinearLayout>

     

    -        Source code java/com.example.hellotoastzcoolacc/MainActivity.java

    package com.example.hellotoastzcoolacc;

    import
    android.content.Context;
    import
    androidx.appcompat.app.AppCompatActivity;
    import
    android.os.Bundle;
    import
    android.view.View;
    import
    android.widget.TextView;
    import
    android.widget.Toast;

    public class
    MainActivity extends AppCompatActivity {
       
    private int mCount = 0;
        private
    TextView mShowCount;

       
    @Override
       
    protected void onCreate(Bundle savedInstanceState) {
           
    super.onCreate(savedInstanceState);
           
    setContentView(R.layout.activity_main);
           
    mShowCount = (TextView) findViewById(R.id.show_count);
       
    }

       
    public void countUp(View view) {
           
    mCount++;
            if
    (mShowCount != null)
               
    mShowCount.setText(Integer.toString(mCount));
       
    }

       
    public void reset(View view) {
           
    mCount=0;
            if
    (mShowCount != null)
               
    mShowCount.setText(Integer.toString(mCount));
       
    }

       
    public void showToast(View view) {
            Context context = getApplicationContext()
    ;
           
    Toast toast = Toast.makeText(context, "Hello Toast adalah aplikasi penghitung", Toast.LENGTH_LONG);
           
    toast.show();

       
    }
    }

     

    Pembahasan ini dapat ditonton videonya berikut: